Cerita di Balik Praktik Budaya yang Menakjubkan

Praktik Budaya yang menakjubkan ini Trippers kita akan merujuk pada Dark Tourism yang membahas mengenai praktik atau fenomena di mana aspek-aspek budaya yang kontroversial, eksotis, atau bahkan berpotensi merugikan diolah sedemikian rupa untuk memenuhi minat wisatawan, meskipun terkadang dengan implikasi yang kontroversial atau etis.

Berikut ini Trippers ada beberapa contoh dari praktik budaya Dark Tourism yang termasuk:

1.Pertunjukan Manusia

Dikenal juga sebagai “kebun binatang manusia” atau “pameran etnologi”, hal ini mengacu pada sebuah praktik di mana orang-orang dari berbagai kelompok etnis atau agama dipertemukan jadi mereka ini  seperti objek di museum, setiap kali untuk tujuan dari pendidikan ataupun rekreasi. . Praktik ini secara historis terjadi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika kolonialisme dan eksplorasi menciptakan konflik yang lebih intens antar agama.

Contoh yang paling terkenalnya ada sebuah desa di Paris pada tahun 1900 bernama “Desa Nègres”, di mana lebih dari 400 orang dari berbagai koloni era kolonial di Afrika, Asia, dan Oseania mereka diasingkan di lingkungan yang dibangun untuk menggantikan rumah mereka.Mereka diperlihatkan dalam kondisi yang sering kali tidak mencerminkan kehidupan sehari-hari mereka. Tapi Pada akhirnya, seiring dengan perkembangan zaman, kesadaran sosial dan perubahan norma etika, praktik pertunjukan manusia secara luas dianggap tidak etis dan tidak manusia.

2.Wisata di Daerah Miskin

Wisata di daerah miskin, ini dikenal juga sebagai “wisata berkelanjutan di komunitas miskin” atau “wisata pedesaan”, yang mengacu pada jenis pariwisata yang berfokus pada kunjungan ke wilayah terpencil atau daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi. Tujuan dari jenis pariwisata ini sebenarnya untuk memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya kepada masyarakat di seluruh dunia.Wisata di daerah miskin ini juga berhasil memberikan manfaat yang nyata kepada komunitas dan wisatawan. Namun, pendekatan proaktif dan sensitif terhadap kesehatan dan lingkungan sangat penting untuk memastikan hasil positif nantinya dalam waktu yang jangka panjang.

3.Wisata Berdasarkan Bencana atau Tragedi

Wisata berdasarkan bencana atau tragedi, juga dikenal sebagai “dark tourism” atau “wisata bencana,” Ada beberapa destinasi wisata yang berfokus merujuk pada jenis pariwisata ke lokasi-lokasi yang pernah mengalami bencana alam, tragedi sejarah, atau kejadian berdarah. Meskipun kontroversial. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai etika tentang apakah pengunjung seharusnya mengunjungi tempat-tempat yang masih menjadi sumber trauma bagi orang-orang di sana, tapi bentuk wisata ini sudah cukup mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir, di mana para wisatawan mengunjungi tempat-tempat seperti situs bencana, museum Holocaust, penjara bersejarah, atau tempat-tempat yang terkait dengan  perang.

4.Budaya Populer Kontroversial

Beberapa tempat menonjolkan budaya populer kontroversial yang merujuk pada bentuk-bentuk ekspresi budaya yang mendapat perhatian besar, tetapi juga menimbulkan kontroversi dan perdebatan karena sifatnya yang provokatif, mengganggu norma-norma sosial, atau dapat mengecilkan atau merendahkan kelompok tertentu. Contoh budaya populer kontroversial ini seperti karya seni kontroversial. Ada beberapa karya seni, seperti lukisan, patung, atau instalasi seni, sering kali ditujukan untuk memicu perasaan atau reaksi yang kuat.

Karya-karyanya ini dapat mengangkat isu-isu politik, sosial, atau agama, dan yang seringkali dapat memicu sebuah kontroversi karena penafsiran yang berbeda – beda. Penting untuk diingat juga bahwa budaya populer kontroversial sering kali mencerminkan perbedaan pandangan, nilai, dan keyakinan yang ada di masyarakat. Mungkin beberapa orang melihatnya sebagai bentuk ekspresi yang kreatif dan kebebasan dalam berbicara, namun sementara yang lain mungkin merasa terganggu atau tersinggung. Kontroversi yang seperti ini dapat mendorong dialog yang penting tentang isu-isu sosial, moral, dan politik yang ada dalam masyarakat.

5.Wisata Erotik atau Seksual

Wisata erotik atau seksual merujuk pada jenis wisata yang berfokus pada pengalaman sensual, seksual, atau erotika. Ini dapat mencakup kunjungan ke tempat-tempat seperti distrik merah, acara atau festival erotis, resor atau tujuan liburan dewasa, serta aktivitas yang melibatkan unsur-unsur seksual atau sensual. Namun, penting untuk diingat bahwa wisata erotik atau seksual dapat melibatkan kontroversi dan persoalan etika. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konteks ini salah satu contohnya adalah konteks budaya, praktik-praktik erotis dan seksual dapat sangat berbeda dalam berbagai budaya.

Para wisatawan harus selalu bisa menghormati norma-norma, budaya setempat dan memahami juga bahwa tindakan yang dianggap wajar di satu tempat mungkin bisa jadi tidak sesuai dengan tempat yang lain. Maka dari itu penting untuk melakukan riset dan pemahaman yang cermat sebelum terlibat dalam jenis wisata ini. Dari semua pihak, baik wisatawan maupun tuan rumah, harus  bisa menjaga penghormatan, persetujuan, dan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap bentuk wisata apapun, termasuk wisata erotik atau seksual.

Praktik budaya dark tourism ini Trippers dapat memiliki dampak positif, seperti menyediakan sumber pendapatan untuk masyarakat setempat yang terlibat serta juga dapat meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial. Namun, hal ini juga bisa menjadi hal yang kontroversial dan etis nih Trippers, terutama jika praktik-praktik ini memanfaatkan atau merendahkan budaya asli atau mengabaikan sensitivitas sejarah dan sosial. Sebagai wisatawan  penting juga Trippers untuk berbicara dan bertindak dengan rasa hormat terhadap budaya setempat serta mempertimbangkan dampak dari kunjungan yang akan kita lakukan.

You May Also Like

About the Author: Tripvista.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *